Jumat, 26 Desember 2014

Ini Lho, Beda "Epiwalk" dan "Media Walk"...

Kasus tunggakan pajak bumi dan bangunan (PBB) yang melibatkan PT Bakrie Swasakti Utama (BSU), anak usaha PT Bakrieland Development Tbk (BLD) atas pusat belanja media walk di kawasan superblok Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (23/12/2014) lalu, menyedot perhatian publik.

Publik bertanya, apa dan bagaimana rupa pusat belanja Media Walk yang sempat "bermasalah", Epicentrum Walk (Epiwalk) yang ikut terseret "masalah", serta kawasan pengembangan skala raksasa Rasuna Epicentrum tersebut?

Dalam akun twitternya @STNatanegara, Mas Seno, berkicau:

"Jadi yang kena Media Walk-nya Bakrie?"Demikian halnya dengan Nurmanjaya dengan akun @dalangdigital:

"Beda sama Epiwalk toh? walkwalkwalk :)"

Epiwalk dan Media Walk sejatinya merupakan dua fasilitas pusat belanja yang dimiliki oleh entitas perusahaan berbeda.

Epiwalk saat ini merupakan aset milik PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), anak usaha Sinarmas Land Group. BSDE mengakuisisi Epicentrum Walk seluas 14.850 meter persegi tersebut pada kuartal pertama 2014 dengan nilai Rp 297 miliar. harga batik betawi

Di dalam Epiwalk terdapat peritel-peritel yang sudah beroperasi, antara lain, Starbucks Coffee, Brussels Spring, C&F Perfumery, Bebek Bengil, Farmers Market, Daily Bread, Kafe Betawi, dan lain-lain. 

Sementara Media Walk yang tunggakan PBB-nya baru dibayarkan setelah mendapat peringatan Suku Dinas Pajak II Jakarta Selatan, masih dimiliki BSU. Adapun tunggakan PBB yang telah dibayar lunas tersebut sejumlah Rp 8,8 miliar.

Rabu (24/12/2014). Menurut dia, Suku Dinas Pajak II Jakarta Selatan memberikan surat peringatan kepada BSU atas aset Media Walk.

"Kami sudah membayar lunas tunjakan PBB Media Walk pada Selasa (23/12/2014)," ungkap Wawan.

Superblok Rasuna Epicentrum

Kedua pusat belanja tersebut merupakan bagian dari pengembangan kawasan terpadu (superblok) Rasuna Epicentrum seluas 53,6 hektar. Kawasan ini mengintegrasikan hunian, perkantoran, hotel, pusat belanja, pusat olahraga, pusat hiburan, dan fasilitas kesehatan. 

Sejak dilansir kepada publik pada tahun 2008 silam, sudah berdiri gedung-gedung menjulang. Termasuk di antaranya hunian berupa Apartemen Taman Rasuna, Aston Rasuna Residence, The 18th Residence Taman Rasuna, The Wave, The Grove Condominium, dan The Grove Suites.

Sedangkan perkantoran yang sudah berdiri adalah Bakrie Tower yang mengangkasa 216 meter,    Rasuna Office Park, Office Suites at Epicentrum Walk, ANTV Studio, tvOne Studio, dan Viva One. 

Menyusul berikutnya adalah fasilitas akomodasi, Aston Rasuna Hotel, dan fasilitas kesehatan Rumah Sakit MMC Rasuna Said, fasilitas olahraga Elite Club, Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, dan Stadion Soemantri Brodjonegoro serta pusat belanja lainnya yakni Plaza Festival.

Dalam catatan Kompas.com, penjualan Epiwalk ke BSDE, merupakan salah satu langkah strategis BLD merestrukturisasi aset-aset di Rasuna Epicentrum akibat memburuknya kinerja perseroan dalam tiga tahun terakhir. 

Selain Epiwalk, salah satu yang paling fenomenal adalah penjualan lahan yang juga merupakan bagian dari kawasan superblok Rasuna Epicentrum seluas tiga hektar pada 2012 lalu dengan nilai Rp 868,93 miliar.

Pada tahun yang sama, BLD juga melepas lahan seluas tiga hektar lagi lahan Rasuna Epicentrum kepada PT Triyasa Propertindo. Perusahaan ini merupakan anak usaha Grup Tiara Marga Trakindo. Nilai transaksinya sebesar Rp 525 miliar.

Saat ini, Triyasa memanfaatkan lahan tersebut untuk pengembangan multifungsi perkantoran, apartemen, dan kondominium hotel. Tahap pertama yang mereka kerjakan adalah perkantoran Grand Rubina sebanyak dua menara.