Jumat, 05 Juni 2015

Berjaya di China, Huawei Tak Takut di Indonesia


Di Indonesia, merek Huawei sebagai produsen smartphone mungkin belum akrab di telinga konsumen. Apalagi, pemain smartphone di Indonesia sudah sangat banyak.

Di sisi lain, Indonesia dianggap Huawei sebagai pasar yang sangat penting dan harus "dimenangkan". Bagaimana Huawei menghadapi pasar yang ramai ini?

Richard Yu, CEO Huawei Consumer Business Group, hadir di Jakarta pada Kamis malam (5/6/2015), untuk berjumpa dengan beberapa media.

Dalam pertemuan itu, Richard mengatakan Huawei yakin bisa berbicara banyak di pasar Indonesia.

"Di China, percayalah, kondisinya jauh lebih rumit. (Selain pemain besar) banyak pemain kecil-kecil yang di arena smartphone. Jika di China saja kami bisa unggul, kami yakin di Indonesia juga bisa," ujar Richard. Jual Baju Batik Betawi

Di Tiongkok, Huawei menurut data GfK telah melampaui pangsa pasar Apple dan Samsung. Pada April 2015, Huawei mencatatkan pangsa pasar 13,68 persen di atas kedua vendor tersebut.

Hal ini, ujar Richard, tercapai hanya dalam waktu yang relatif singkat. Baru dalam tiga tahun terakhir Huawei mulai berubah dari penyedia perangkat "white label" ke  produsen dengan brand sendiri.

Di pasar ponsel Indonesia pun demikian, awalnya Huawei masuk sebagai penyedia perangkat untuk operator telekomunikasi. Ini di luar bisnisnya di ranah jaringan, tentu saja.

Menurut Richard, dulu fokus Huawei adalah di pasar menengah ke bawah. Sedangkan, dengan brand sendiri dimunculkan, Huawei mulai mengincar pasar kelas atas.

"Kami akan menyasar segmen menengah dan high end. Tapi tentunya tanpa melupakan segmen low end," tuturnya.

Perangkat yang Akan Datang

Contohnya, pada Sabtu, 7 Juni 2015, Huawei bakal meluncurkan perangkat Y3 dan Y5. Ponsel yang dijuluki Batik Phone ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia.

Meski untuk segmen pengguna awal atau low end, perangkat dengan perkiraan harga di bawah Rp 1 juta itu dikatakan memiliki fitur yang cukup mumpuni. Termasuk, misalnya, prosesor Quad Core serta kamera depan resolusi 2MP untuk selfie.

Selain itu, Huawei berencana menghadirkan perangkat unggulannya P8. Seri Huawei P8, yang terdiri atas P8, P8 Lite dan P8 Max dijanjikan bakal segera masuk pasar Indonesia.

Ada juga perangkat Honor 4X yang akan muncul dalam 1 atau 2 bulan lagi. Ini merupakan perangkat yang perakitannya dilakukan bersama rekanan Huawei di Surabaya. Hal itu demi memenuhi aturan kandungan dalam negeri juga.

Huawei juga bakal menghadirkan perangkat wearable, seperti jam tangan pintar dan gelang pintar. Contohnya, Huawei TalkBand B2 yang bakal diluncurkan secara global pada kwartal III 2015.

Honor vs Huawei?

Meski meyakini pasar Indonesia bakal bisa dikuasainya, sebagaimana Huawei menguasai China, Richard mengatakan pasti akan ada strategi khusus untuk Indonesia.

Richard mencontohkan bagaimana di negara asalnya, Huawei memiliki strategi dua merek: Honor dan Huawei.

Honor, ujarnya, khusus dirancang untuk konsumen e-commerce. Perangkat itu juga memiliki harga lebih murah untuk segmen menengah.

Sedangkan perangkat dengan merek Huawei adalah yang dirancang untuk konsumen high end. Jalur distribusi dan pemasarannya juga lebih "tradisional".

Namun untuk Indonesia, ujar Richard, Huawei mungkin tidak perlu melakukan hal itu. Ia mengatakan Honor di Indonesia tidak akan diperlakukan sebagai merek tersendiri, namun sebagai lini produk Huawei.

Di Indonesia Huawei juga melakukan beberapa strategi. Mulai dari strategi distribusi hingga pemasaran dan pengembangan produk.              

Sabtu, 23 Mei 2015

Pakaian Muslim Diganti Kebaya, Wali Murid Keberatan source: http://metro.sindonews.com/read/889050/31/pakaian-muslim-diganti-kebaya-wali-murid-keberatan-1407406107

Tak seperti biasanya peserta didik Sekolah Dasar (SD) yang biasanya setiap hari Jumat menggunakan pakaian muslim kini diubah menggunakan pakaian kebaya. Karena, hal itu dinilai memberatkan wali murid yang harus membeli kebaya lagi.

"Itu memberatkan orang tua murid. Karena, untuk membeli kebaya baru, orangtua harus mengeluarkan uang sedikitnya Rp200.000," kata Ety, salah seorang wali murid SDN 02 Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Kamis (7/8/2014).

Ety juga meminta, agar kebijakan itu dibatalkan. Biarkan peserta didik menggunakan pakaian muslim di hari Jumat sebagai bentuk pendidikan. "Yang penting baju muslim di hari Jumat jangan dihapuskan," pintanya. Jual Kain Batik Betawi

Selain Eti, Tati warga Pondok Kelapa, Jakarta Timur lainnya mengakui adanya pergantian baju tersebut. Meski demikian, dirinya belum mengetahui apakah anaknya yang SMP terkena kebijakan yang sama.

"Iya mau diganti pakai baju adat Betawi, tapi kalau SMP belum tahu," katanya

Sekadar diketahui, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Lasro Marbun telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan Nomor 48/SE/2014. Dalam surat itu, mengintruksikan kepada pelajar putri untuk memakai pakaian khas Betawi dan pelajar putera menggunakan baju koko di hari Jumat.

Sedangkan untuk hari Senin para peserta didik diperintahkan menggunakan kemeja putih dan celana atau rok putih. Sedangkan untuk hari Selasa dan Rabu, pelajar menggunakan kemeja putih dan celana atau rok sesuai jenjang pendidikannya.

Hari Kamis, siswa diintruksikan menggunakan batik dan celana atau rok berwarna gelap. Aturan itu akan diberlakukan tahun ajaran baru 2014-2015.


Minggu, 01 Maret 2015

20 Warga di NTT Jadi Tersangka Penganiaya Kepala Pos Polisi


Setelah memeriksa 50 orang warga Desa Haekto, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), karena merusak kantor desa setempat dan melukai kepala Pos Polisi wilayah tersebut, Brigadir Polisi Armando Fernandes pada Sabtu (28/2/2015) kemarin, Kepolisian Resor TTU akhirnya menetapkan 20 orang sebagai tersangka. 
“Perkembangan hasil penyidikan kasus perusakan kantor Desa Haekto dan penganiayaan terhadap kepala Pos Polisi Haekto, Brigadir Polisi Armando Fernandes dan dari hasil pemeriksaan terhadap saksi, telah cukup bukti sehingga ditetapkan 20 orang menjadi tersangka,” jelas Suta. 

Ke-20 tersangka tersebut antara lain Antonius Nitjano, Agustinus Salem, Yulius Hello, Frederikus Hello, Vinsensius Nitjano, Wilfridus Bano, Fransiskus Hello, Oktovianus Knaofmone, Adel Knaofmone, Agustinus Ninu, Delfianus Adolfus Fernandes, Efabius Hello, Gabriel Bano, Alex Benu, Viktor Nitjano dan Yakobus Knaofmone. Lalu Theodorus Benu, Siprianus Kuabib, Denus Nubatonis dan Yakobus Bas. 

Saat kini juga, lanjut Suta, Satuan Reskrim Resor TTU juga telah menyita barang bukti berupa satu unit bus Pelita Mas, pecahan kaca serta batu. Sementara itu, kepala Pos Polisi Haekto Brigadir Polisi Armando Fernandes yang mengalami luka parah di wajah akibat lemparan batu telah divisum dan yang bersangkutan telah dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kupang. 

Menurut Suta, 20 tersangka telah melanggar Pasal 170 ayat 2 ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) sub Pasal 351 ayat 1 KUHP junto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan pasal 406 ayat 1, junto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, dengan ancaman hukumannya tujuh tahun penjara. Jual oleh oleh khas betawi

“Imbauan dari Kapolres TTU kepada seluruh masyarakat di Kabupaten TTU mengingat pada bulan Maret ini terdapat 91 desa yang ada di Kabupaten TTU akan melaksanakan pemilihan kepala desa, maka mari kita sama-sama menjaga pemilihan kepala desa tersebut agar dapat berjalan lancar dan aman. Jangan melakukan perbuatan provokasi sehingga menjadi perbuatan anarkis yang justru melanggar undang-undang,” jelas Suta. 

Sebelumnya diberitakan, sekitar 150 warga Desa Haekto, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dipimpin oleh Delfianus Adolfus Fernades, menyerang dengan melemparkan batu ke kantor desa setempat, Sabtu (28/2/2015) sekitar pukul 01.00 Wita dini hari tadi. 

Akibat penyerangan itu, dua orang yang berada di dalam kantor menderita luka, salah satunya adalah anggota polisi. Peristiwa itu dipicu lantaran masalah pemilihan kepala desa (pilkades) yang salah seorang calon kadesnya dicoret dari pencalonan.